Hadits Berwudhu Dengan Satu Mud

Beranda | Artikel

Hadits Berwudhu Dengan Satu Mud

Selasa, 18 Februari 2020

radiorodja.com | Al-Jam`u Baina As-Sahihain

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Hadits Berwudhu Dengan Satu Mud adalah bagian dari kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab الجمع بين صحيحين (Al-Jam’u Baina As-Sahihain) yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. pada 9 Jumadal Awwal 1441 H / 05 Januari 2020 M.

Download Kitab Al-Jam’u Baina As-Sahihain – Format PDF di sini

Kajian Ilmiah Tentang Hadits Berwudhu Dengan Satu Mud

Hadits yang ke-100. Dari Anas -semoga Allah meridhainya- adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mandi dengan satu sha’ sampai 5 mud dan berwudhu dengan satu mud saja.

Satu sha’ itu empat mud, satu mud sekitar 625 gram. Kalau orang-orang Arab terdahulu menyebut mud itu dua telapak tangan tapi yang ukurannya sedang, tidak besar dan tidak kecil. Dizaman sekarang diperkirakan satu mud itu sekitar 625 gram. Allahu a’lam..

Anjuran untuk irit menggunakan air

Hadits ini menunjukkan anjuran untuk irit dalam menggunakan air. Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang untuk bersikap berlebihan. Nabi bersabda:

اياك والاسراف، وَإِنْ كُنْتَ عَلَى نَهْرٍ جَارٍ

“Jauhi oleh kalian bersikap israf (berlebih-lebihan), walaupun kamu berwudhu di sungai yang mengalir.”

Maka tentunya sikap berlebih-lebihan seperti yang kita lihat sebagian ikhwah ada yang membuka keran besar-besar, ini termasuk perbuatan setan. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Orang yang mubazir itu adalah teman-temannya setan.” (QS. Al-Isra`[17]: 27)

Tentu ini perkara yang dilarang dalam syariat Islam. Maka kewajiban kita berusaha semaksimal mungkin untuk seirit mungkin. Bahkan disebutkan dalam sebuah atsar bahwa Imam Ahmad bin Hambal apabila berwudhu hampir-hampir tidak ada air yang jatuh ke tanah, saking iritnya beliau dalam berwudhu.

Bukan merupakan pembatasan

Penyebutan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berwudhu dengan satu mud tidak menunjukkan kepada pembatasan. Kata Al-Hafidz Ibnu Hajar demikian dalam kitab Fathul Bari. Karena ada beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah berwudhu lebih dari satu mud.